Banyumas, CILACAP.INFO – Sekitar 500 hektare sawah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, rawan banjir saat musim hujan dalam waktu dekat. Kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas Widarso.
“Area persawahan yang luasannya sekitar 500 hektare itu tersebar di Kecamatan Kemranjen, Sumpiuh, dan Tambak.” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Selain karena lokasinya berada di daerah cekungan, kata dia. Area persawahan itu berdekatan dengan beberapa aliran sungai yang bermuara di Sungai Bodo yang berada di perbatasan Kabupaten Banyumas dan Kebumen.
Menurut dia, genangan banjir tersebut biasanya terjadi ketika air Sungai Bodo tidak bisa masuk ke laut akibat pasang terutama saat musim hujan.
Kendati demikian, dia mengatakan petani setempat sudah terbiasa mengantisipasinya dengan menanam bibit padi yang usianya sudah tua.
“Dengan demikian, tanaman padi tersebut diharapkan sudah cukup kuat ketika terjadi genangan air.” katanya.
Lebih lanjut, Widarso mengakui jika berdasarkan prakiraan cuaca, wilayah Kabupaten Banyumas telah memasuki musim hujan pada awal bulan November. Hal itu ditandai dengan turunnya hujan selama tiga hari berturut-turut, yakni pada tanggal 1-3 November 2019.
Akan tetapi berdasarkan informasi dari BMKG, kata dia. Sejumlah badai memengaruhi kondisi cuaca sehingga hujan menjadi terhenti selama beberapa hari.
“Alhamdulillah dalam beberapa hari terakhir sudah mulai hujan lagi di wilayah Banyumas. Hujan ini memang sudah ditunggu karena petani kita sudah siap dengan alat dan mesin pertaniannya, sudah siap untuk pengolahan tanah, dan sudah menyiapkan benih.” katanya.
Ia mengharapkan saat sekarang telah benar-benar berada pada musim hujan. Sehingga petani sudah bisa mengolah tanah dan menyiapkan persemaian.