Ada 500 Hektare Sawah di Banyumas yang Rawan Terkena Banjir

cilacap info featured
cilacap info featured

Dia menargetkan hingga akhir bulan November, luasan tanaman padi di Kabupaten Banyumas sudah mencapai 10.000 hektare.

“Ini hampir menyeluruh, terutama petani sawah-sawah tadah hujan memang sangat berhitung kalau hujan harus segera menanam padi gogo. Sehingga kalau pada bulan November sudah tanam, bulan Februari bisa tanam lagi. Kalau bulan Juni 2020 sudah kemarau seperti tahun ini, dia tidak akan kekeringan lagi.” katanya.

Terkait dengan masalah ketahanan pangan, Widarso mengatakan. Pihaknya perlu berhati-hati karena masa paceklik tahun 2019 berlangsung cukup panjang. Sehingga harga beras beroptensi mengalami kenaikan.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mulai bulan Desember 2019 akan terus memantau perkembangan harga bahan pangan khususnya beras.

“Manakala harganya sudah mulai merambat naik yang tidak wajar, kita akan segera rapatkan untuk melakukan operasi pasar. Prediksi harga beras pasti akan naik karena pacekliknya cukup panjang.” katanya.

Kendati demikian, dia mengatakan, kebutuhan beras untuk masyarakat Kabupaten Banyumas dapat tercukupi. Karena stok beras di gudang Bulog Subdivisi Regional Banyumas masih banyak.

Disinggung mengenai produktivitas padi di Kabupaten Banyumas. Dia mengakui saat panen musim tanam kedua tahun 2018-2019 terjadi sedikit penurunan. Karena adanya sawah seluas 1.000 hektare yang mengalami kekeringan.

“Secara umum, kita masih surplus meskipun tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, surplus beras tahun 2019 diprediksi turun 10 persen dari target sebesar 350.000 ton. Dan hingga semester pertama kemarin baru tercapai sekitar 175.000 ton.” katanya. CILACAP.INFO

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait