2. Alhasil, Platform Vito Apk tidak ubahnya sebagai bisnis tipu-tipu berbalut misi menonton video periklanan sebagaimana yang sudah dipraktikkan oleh Vtube, akan tetapi dengan modifikasi yaitu melibatkan adanya barang yang hendak dijadikan wasilah.
Maksud utama adalah keterjualan barang yang sulit laku di pasaran. Sementara misi menonton video hanya dimaksudkan untuk menjaring anggota semata. Untuk itu harus ada selisih neraca pendapatan antara:
a) manajemen bisnis penjualan barang dengan
b) manajemen money game yang dikamuflasekan lewat misi nonton video. Jadi, di dalam harga satu Paket PIN, ada anggaran untuk produk, dan anggaran untuk money game.
3. Neraca income positif dan surplus yang dikehendaki oleh Vito Apk adalah dari paket nonton video ini untuk menjebak member baru. Adapun untuk produk berupa Vito Slim, merupakan bagian dari pola outbound yang pernah penulis sampaikan sebelumnya, yaitu menjerat member untuk membeli barang sebelum masuk ke jaring-jaring money game.
4. Karena misi menonton video dimaksudkan untuk money game, sementara keterjualan produk yang sulit dijual adalah efek samping yang dikehendaki dibalik misi itu, maka keikutsertaan anggota dalam bisnis Vito Apk adalah semata didorong oleh money gamenya, dan bukan bisnis penjualan produk.
5. Alhasil, produk Vito Slim hanyalah sebuah pembungkus yang kelak kedudukannya bisa distandarkan dengan Viewpoin (VP). Bedanya, jika VP adalah secara tegas merupakan barang ma’dum, namun untuk Vito Apk ini, Vito Slim merupakan barang yang rendah kualitas namun dihargai mahal guna memuluskan money game di atas.
Kedua, Aspek Marketting Produk
Segi bermasalah secara fikih pemasaran produk Vito Slim adalah:
1. Keberadaan income pasif yang secara langsung didapatkan oleh member ketika berhasil mengajak orang lain untuk turut bergabung. Pada dasarnya income pasif ini dimaksudkan sebagai bonus kerja. Namun, dalam faktanya income pasif yang dipromosikan oleh Platform Vito Apk adalah berasal dari jaringan member get member.
Tampilkan Semua