Cilacap – Seruan dan ajakan untuk menggelar Aksi People Power yang tengah ramai terkait hasil Pemilu 2019, membuat Ulama di Kabupaten Cilacap menyatakan agar jangan terprovokasi dengan gerakan tersebut.
Gerakan people power masih terus didengungkan oleh para pendukung paslon nomer urut 02, terlebih dimedia sosial. Gerakan ini muncul seiring dengan proses akhir rekapitulasi suara yang kian dekat, tepatnya pada 22 Mei mendatang.
Gerakan People Power merupakan sebuah aksi yang diprakarsai oleh pendukung dari kubu Prabowo-Sandi, dan mereka menilai jika Pemilu 2019 ini ada indikasi kecurangan.
Dengan adanya aksi seperti itu, maka sejumlah Tokoh, Ulama, dan Pengasuh Ponpes di Kabupaten Cilacap meminta untuk jangan Terpovokasi dengan ajakan atau rayuan untuk melakukan aksi people power.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Cilacap, Ahmed Shoim El-Amin menyerukan tokoh lintas agama untuk senantiasa menjaga persatuan antar umat beragama serta mengajak tokoh Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha maupun Konghucu selalu mempertahankan NKRI dan siap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Terkait gerakan People Power, Gus Soim menolak tegas serta mengajak masyarakat tidak terprovokasi dan diadu domba.
“Apalagi diajak melakukan gerakan People Power karena gerakan tersebut inionstitusional, memecah belah bangsa dan akan berujung kepada kehancuran” pungkasnya.
KH. Imdadhurrohman, Pengasuh pondok pesantren Al Ihya Ulumaddin menyampaikan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan kerukunan antar umat beragama pasca Pemilu 2019 dan siap menjaga keutuhan NKRI.
“Kami menolak gerakan People Power dan menghimbau kepada masyarat agar tidak mudah terpancing seruan dan ajakan yang tidak bertanggung jawab itu” tegasnya, Selasa (14/5/2019).
Senada Imam Besar Masjid Agung Daruesalam Cilacap, KH Muslihun Azhari juga mengajak seluruh warga Cilacap menolak dengan tegas ajakan atau keinginan melakukan People Power terkait hasil Pemilu 2019 karena hal tersebut menyalahi undang-undang.
Tampilkan Semua