KEBUMEN, CILACAP.INFO -Paham radikalisme dan terorisme kini kian meresahkan. Banyak teroris yang ditangkap oleh Densus 88 adalah anak muda generasi bangsa. Bibit-bibit terorisme ibarat hantu yang nyata tidak kelihatan tapi dampaknya sangat nyata.
Persoalan ini tidak hanya tanggung jawab Polri saja dalam penanggulangannya. Namun ada peran dari orang terdekat untuk mengawasi anggota keluarga jangan sampai terpapar faham radikal yang merugikan.
Selanjutnya peran para Guru pun sangat dibutuhkan untuk menjadi tameng muridnya agar tidak terjerumus ke dalam faham radikalisme.
Melalui Program Perpolisian anak yang dilakukan oleh Polres Kebumen, para polisi masuk ke sekolah menjadi pembina Upacara Bendera Merah Putih dan memberikan gambaran bahaya faham radikal untuk masa depan bangsa.
Bahkan Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan pun turun langsung memasuki sejumlah sekolah yang ada di kebumen. Setiap hari Senin, akan ada sekolah yang akan dikunjungi oleh Polres Kebumen.
“Jangan sampai ada pelajar di Kebumen terpapar faham radikal. Melalui kegiatan Perpolisian anak, diharapkan para pelajar akan menjadi polisi untuk dirinya dan keluarganya. Jadi dengan program ini, kami harapkan para pelajar akan menolak jika ada ajakan tentang faham radikalisme.” jelas AKBP Rudy beberapa waktu lalu saat menjadi Pembina Upacara di SMA Negeri 2 Kebumen seperti dilansir dari tribratanews kebumen.
Selanjutnya diungkapkan Gus Fachrudin saat Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1441 H/2019 dan santunan anak yatim bersama Polres Kebumen serta PJU Polda Jawa Tengah di Pondok Pesantren Al Hasani Alian Kebumen, teroris harus dilawan bersama, Jumat (15).
“Di dalam Islam tidak ada ajaran untuk menebarkan teror apalagi bom bunuh diri. Jika ada teroris mengatasnamakan Islam, itu salah! Islam adalah kedamaian. Mari kita bergandengan tangan untuk mewujudkan Indonesia yang kondusif.” kata Gus Fachrudin.
Tampilkan Semua