MOR 5 Libatkan Warga Untuk Olah Eceng Gondok jadi Sabun dan Shampo

MOR5 OLA ECENG GONDOK BERSAMA WARGA JAMBANGAN
MOR5 OLA ECENG GONDOK BERSAMA WARGA JAMBANGAN

SURABAYA, CILACAP.INFO – Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) merupakan jenis tumbuhan mengapung yang biasa ditemui di bantaran sungai, kolam dangkal, danau. Tumbuhan ini sering disebut sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Akan tetapi, kehadirannya justru dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Melihat hal itu, PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus menggelar program pelatihan pembuatan sabun dan sampo dengan bahan baku Eceng Gondok, pada Kamis, 17 September 2020.

Program tersebut dilaksanakan sebagai wujud kepedulian Pertamina terhadap lingkungan dan juga kesejahteraan masyarakat di sekitar area operasi. Dalam pelatihan ini, Pertamina melalui Integrated Terminal (IT) Surabaya Group menggandeng Forum Kota Sehat (FKS) Surabaya memberikan solusi untuk memberikan nilai tambah terhadap Eceng Gondok, sekaligus dapat mengatasi solusi kebersihan di bantaran sungai.

Integrated Terminal Manager Surabaya Group Basuki Santoso menyampaikan bahwa di masa pandemi COVID-19, Pertamina memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk mencari solusi mendapatkan nilai tambah bagi suatu barang baku menjadi barang yang bermanfaat bagi masyarakat luas. “Sasaran program tersebut merupakan masyarakat yang berada di bantaran sungai, salah satunya adalah bantaran sungai Jambangan di Surabaya,” ujarnya.

Lulut Sri Yuliani, sebagai narasumber FKS Surabaya menuturkan, apabila Eceng Gondok diolah dengan benar maka dapat memberikan manfaat yang sangat besar. “Eceng Gondok dapat diolah menjadi sabun dan sampo dari daun dan bunganya, serta bagian batang bisa diolah menjadi kerajinan tangan dan akarnya dapat dijadikan sebagai pupuk kompos,” jelasnya.

Pelatihan yang dilaksanakan di RW 2 Kecamatan Jambangan tidak perlu bersusah payah mencari bahan baku, pasalnya Eceng Gondok dapat ditemukan dengan mudah di bantaran sungai dekat pemukiman warga tersebut. “Daripada Eceng Gondok menjadi polusi bagi perairan dan menghambat aliran sungai, lebih baik diambil dan dikembangkan lebih lanjut. Selain dapat mengatasi masalah di sungai, akan memberikan nilai tambah dan dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi untuk kesejahteraan masyarakat,” tambah Lulut.

Tampilkan Semua
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait

Exit mobile version