Bersamaan dengan itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah A Yuspahruddin yang mendampingi kedatangan rombongan ORI sedikit menjelaskan bagaimana pelaksanaan tes kali ini
“Ini tahap terakhir untuk tes CPNS. Ada 1583 orang yang dites wawancara. Pewawancaranya itu ada 14 orang dari Jakarta, 14 orang di daerah, itu nanti digabung diundi kemudian dipasangkan yang dari daerah dengan yang dari pusat,” tuturnya menerangkan.
Kakanwil menegaskan, profesionalisme dan objektivitas pelaksanaan seleksi menjadi hal yang paling kedepankan. Komposisi Tim Penguji menjadi salah satu indikatornya.
“Beberapa, salah satu di antaranya Staf Ahli (Menteri Hukum dan HAM), Asesor Ahli Utama yang ikut hadir di sini untuk mewawancara. Artinya pusat tidak main main mengirimkan Staf Ahli dan Asesor Ahli Utama,” katanya menyakinkan.
Yuspahruddin juga menjelaskan rincian formasi yang dibutuhkan pada seleksi tahun ini untuk wilayah Jateng dan gambaran umum pertanyaan yang diajukan oleh Tim Penguji.
“Formasi Penjaga Tahanan ada 598, Dokter 3, PK (Pembimbing Kemasyarakatan) 10, Prakom (Pranata Komputer) 1 orang. Keseluruhan 598 orang,” ungkap Yuspahruddin.
“Materinya itu, pertama motivasi, ideologi seperti TWK. Kemudian bagaimana kemampuannya, ketangguhannya terhadap menyelesaikan masalah di lapangan nanti. Bagaimana cara dia berpikir, konsepnya berpikir dalam rangka menyelesaikan tugasnya nanti,” urainya menambahkan.
Pada kunjungan tersebut, selain ORI Perwakilan Jawa Tengah, hadir juga Anggota ORI Pusat, Dadan Suparjo Suharmawijaya.
Mereka berkesempatan menyaksikan bagaimana proses seleksi berjalan. Bagaimana Tim Penguji memberikan pertanyaan dan bagaimana para peserta berusaha untuk menjawab pertanyaan sekaligus menunjukkan keterampilan mereka.
Tampilkan Semua