“Sehubungan dengan hal inilah maka forum ini menjadi satu juga ruang bagi teman-teman di Kementerian Luar Negeri untuk mendapatkan berbagai masukan dari berbagai pemangku kepentingan,” lanjutnya.
Dia juga mengharapkan sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman dan menciptakan rasa kepemilikan dari para mahasiswa dan pemuda Indonesia terhadap penyelenggaraan G20 Indonesia Presidensi.
G20 Fair round Semarang berlangsung selama dua hari, yakni pada tanggal 21 – 22 April. Berupa media gathering (terbatas) dan seminar (terbuka umum dan disiarkan langsung), dengan tema yang akan diangkat “Langkah Maju Energi Terbarukan Indonesia”.
Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan awareness, sense of ownership, dan dukungan masyarakat terhadap penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia pada umumnya dan perkembangan isu-isu terkait Sherpa Track, pada khususnya yang dikoordinasikan bersama oleh Kementerian Luar Negeri bersama Kementerian Koordinator bidang Perekonomian.
Kegiatan webinar menghadirkan 20 peserta mahasiswa yang berasal dari Semarang dan sekitarnya untuk hadir fisik (terbatas), sementara untuk peserta lainnya berpartisipasi secara virtual melalui livestreaming TVRI Semarang.
Narasumber di antaranya, Stafsus Menlu untuk Penguatan Program Program Prioritas / Co-Sherpa G20 Indonesia, Dubes Dian Triansyah Djani, Founder of Society of Renewable Energy Zagy Berian, Pejabat Kementerian ESDM (TBC), Direktur PELH Kemlu / Co-Sous Sherpa G20 Indonesia Hari Prabowo dan Para Dosen Universitas.
Turut hadir secara hybrid JFT Analis Hukum dan mahasiswa magang di ruang JDIH Kanwil Kemenkumham Jateng.
Tampilkan Semua