RIAU, DAERAH24 – Keprihatinan akan kondisi politik di tanah air waktu belakangan ini di mana sudah muncul banyak spekulasi calon pasangan Presiden/Wakil Presiden oleh parpol koalisi yang berkuasa sekarang.
Baik (Gerindra-PDI-P), PKB, maupun koalisi penyeimbang (PPP, P Golkar dan PKS) serta partai-partai baru seperti Partai Umat (Amien Rais), Gelora (Fahri Hamzah) menurut Dr. Mahmuzar, M.Hum, pakar hukum tata negara UIN Sultan Syarif Kasim, Riau.
“Terlalu dini bicara Pemilu 2024. Sekarang baru tahun 2021. Orang yang bicara pemilu 2024 yang masih 3 tahun lagi, pertanda yang mereka pikirkan hanya kekuasaan belaka,” kata Dr. Mahmuzar.
Ditambahkan, Mahmuzar, Bicara pemilu dan memutar otak guna mendapatkan kekuasaaan melalui pemilu, ada baiknya dilakukan satu tahun menjelang pemilu, paling cepat satu setengah tahun menjelang pemilu,” sarannya.
Sekarang, lanjut dosen Fakultas Syariah dan Hukum ini, hampir semua orang yang mendapatkan kekuasaan melalui pemilu, memikirkan pemilu.
“Akibatnya mereka tidak konsen bekerja memperbaiki keadaan bangsa yang perlu perhatian serius, padahal pemilu belum genap usai 2 tahun lalu,” lanjut Dr Mahmuzar penuh prihatin.
“Kalau elit politik bicara pemilu melulu, lama-lama rakyat jadi bosan,” pungkas Dr. Mahmuzar,MHium mrengakhiri perbincangan.(*) Aji Setiawan