SRAGEN, CILACAP.INFO – Satu lagi korban meninggal dunia akibat jebakan tikus beraliran listrik di Sragen. Korban yang juga pemasang jebakan tikus ditemukan dalam keadaan meninggal di tempat kejadian persawahan dukuh Bulakrejo Desa Duyungan Kecamatan Sidoharjo Sragen dengan luka goresan bakar pada telapak kaki kanan bagian dekat Ibu jari, diduga akibat tersetrum, Rabu (29/07/2020).
Kapolres Sragen AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo menerangkan, korban ditemukan anak kandungnya dalam keadaan meninggal dunia tergeletak di area sawah miliknya. Semula korban berpamitan kepada keluarganya, hendak memasang jebakan tikus beraliran listrik tersebut pukul 18.30 wib.
Lantaran ada tamu, anak korban kemudian menyusul ayahnya untuk memberitahukan kabar adanya tamu tersebut. Sesampai di sawah, ia melihat ayahnya tergeletak di sawah, dalam kondisi sudah meninggal tergelatak, didekat kawat jebakan tikus, yang di pasangnya menggunakan tenaga genset berkekuatan 220 volt berdaya 3200 watt.
Banyaknya korban meninggal dunia akibat tersengat jebakan tikus, menjadikan perhatian tersendiri bagi jajaran kepolisian. Selama ini, pihaknya sudah melakukan himbauan untuk tidak melakukan pembasmian tikus dengan menggunakan kawat beraliran listrik, terang AKBP Raphael.
Dari memasang papan himbauan, sampai dengan mengerahkan bhabinkamtibmas langsung ke persawahan menghimbau para petani tidak membasmi tikus dengan kawat beraliran listrik sudah di lakukannya.
AKBP Raphael melalui Kasat Binmas mengutarakan, juga sudah melakukan tindakan secara langsung membasmi tikus dengan cara melakukan gropyokan tikus, bersama sama para petani serta menggandeng babinsa.
“Hasilnya cukup efektif, banyak tikus yang mati, ” tuturnya.
Namun beberapa petani justru memilih jalan yang menurut mereka lebih efektif, tapi tidak memperhatikan segi keamanan dan keselamatan, dengan cara memasang kawat beraliran listrik di lokasi persawahan milik mereka, sehingga apabila lengah akibatnya akan fatal hingga berakibat timbulnya korban jiwa.
Tampilkan Semua