Jamaahnya banyak tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Dialah Habib Thohir bin Abdullah Al-Kaf, salah satu keluarga Al-Kaf yang paling keras dalam berdakwah dari tujuh bersaudara anak lelaki Habib Abdullah Al-Kaf. Sebagai pendakwah, pria kelahiraan Tegal, 15 Agustus 1960, ini dikenal sangat konsisten dalam membentengi umat dari pendangkalan akidah, terutama oleh berkembangnya aliran sesat.
Habib Thohir mendapatkan pendidikan agama dari ayah, Habib Abdullah Al-Kaf, yang dikenal sebagai ulama senior di Jawa Tengah. Kemudian SD dan SMP Al-Khairiyah di Tegal. Baru, pada tahun 1980, menjadi santri Sayid Al-Maliki di Pesantren Al-Haramayn asy-Asyarifain Makkah. Dia menjadi santri selama enam tahun bersama adiknya, Habib Hamid bin Abdullah Al-Kaf. Habib Hamid kini dikenal sebagai muballigh dan pemimpin Pondok Pesantren Al-Haramayn asy-Asyarifain, Jln. Ganceng, Pondok Ranggon, Cilangkap, Jakarta Timur.Pulang ke Indonesia tahun 1986, Habib Thohir langsung terjun ke bidang dakwah, dan pernah juga menjadi ustaz dibeberapa pesantren. Kini, meski berkeluarga di Pekalongan, dia lebih banyak membina umat di Tegal, khususnya di Masjid Zainal Abidin. di masjid yang terletak di Jalan Duku Tegal itulah, dia mengadakan majelis taklim yang diberi nama “Majelis Taklim Zainal Abidin”.
Almarhum wafat pada usia 60 tahun. Jenazah akan dimakamkan di Pemakaman Al Hadad Tegal, pada Jumat (4/12/2020).
Pemakaman akan dilaksanakan sekira pukul 15.00 WIB atau bada ashar.
“Insyaallah jenazah akan disalatkan di Masjid Ar Roudhoh dan dimakamkan di Pemakaman Al Hadad Tegal, ” sebut Muslih, jamaah ratib Hadad Tegal.(***)
Tampilkan Semua