Purbalingga, CILACAP.INFO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan. Pasalnya, kemarau panjang memicu rekahan-rekahan pada tanah yang saat diguyur hujan sangat rawan longsor.
“Kondisi seperti ini, awal musim penghujan, dan intensitasnya besar, sedangkan sebelumnya kemaraunya panjang, menjadikan tanah merekah, rekahan tanah yang tidak ada penutupannya, atau air langsung masuk ke bumi ya seperti itu (rawan longsor, Red), tapi di daerah tertentu,” kata Kepala BPBD Purbalingga, Umar Fauzi, Selasa (5).
Mengantisipasi hal tersebut, BPBD Purbalingga sudah melakukan beberapa langkah. di antaranya adalah memberikan edukasi kepada masyarakat di daerah-daerah rawan. Selain itu juga melakukan penelitian pada titik-titik yang dinilai berpotensi terjadi longsor.
“Di penghujung musim kemarau kemarin, kami sudah ke desa-desa, terutama yang rawan longsor. Kami lakukan edukasi, kajian, bagaimana jika terjadi agar mereka lebih siap untuk selamat,” katanya.
Dia menambahkan, dibeberapa titik di wilayah Kecamatan Karangjambu. Bersama dengan para ahli geologi dan mitigasi melakukan kajian. Mulai dari karakter dan jenis tanah serta batuannya. Saat ini, masih dalam uji laboratorium
“Kami sudah melakukan di wilayah itu dengan akhli mitigasi Unsoed,” katanya.
Selain itu, lanjut Umar pihaknya juga telah menambah persediaan bronjong. Sebagai antisipasi jika sampai terjadi darurat bencana. Dalam hal ini, BPBD juga sudah berkoordinasi dengan DPU PR. Karena, ada area-area yang masuk kewenangan OPD tersebut.
“Kalau bronjong disediakan untuk darurat kebencanaan, kami siapkan untuk spot-spot longsor atau pergerusan yang difatnya kedaruratannya bencana,” kata dia.(PI-7)